TEKS BERJALAN

EMERENSIA TANGKAS: SAYA PANCASILA. READINESS AND SACRIFICE

Minggu, 15 Februari 2015

Stress dan cara mengatasinya! klik yuk!!


Stress merupakan suatu keadaan yang bersifat internal yang disebabkan oleh tuntutan fisik , lingkungan dan situasi sosial yang merusak dan tidak terkontrol.
Stress sangat  bersifat individu yang bersifat merusak bila tidak ada keseimbangan  antara daya tahan mental individu orang ituterhadap beban yang dirasakannya.
faktor kunci dari stress adalah persepsi seseorang dan penilain terhadap situasi dan kemampuan untuk menghadapi atau mengambil manfaat dari situasi yang dianggap membebaninya.


Dampaknya...
Orang yang mengalami stres dapat mengalaminya hanya untuk sementara waktu saja atau dapat untuk waktu lama. Pada tahap yang terakhir stres psikologik akan menampakkan diri dalam bentuk sakit fisik dan sakit psikis. Kesehatan jiwa terganggu. Orang dapat menjadi agresif, dapat menjadi depresi, dapat menderita neurosis cemas, dapat menderita gangguan psikosomatik, dapat tidak sehat badan, yaitu menderita penyakit fisik :

- Tekanan darah tinggi

- Sakit jantung
- Sesak nafas (Asthma Bronkhial)
- Radang usus, tukak lambung atau usus.
- Sakit Kepala (Tension Headache)
- Sakit eksim kulit (Neurodermatitis)
- Konstipasi
- Arthritis
- Kanker, dll.

 
Faktor Penyebab Stress:
 
1.Faktor Eksternal
Dari kalimat Eksternal dapat dipahami bahwa faktor eksternal merupakan faktor penyebab stress yang berasal dari luar diri. misalkan saja terkena PHK, tugas banyak, mengalami kejadian duka, dll. yang memmungkinkan membuat orang menjadi stress.
2. Faktor Internal

Faktor Internal stress berhubungan erat dengan faktor dari diri sendiri dan keadaanya, misalkan saja harapan yang terlalu tinggi dan sulit mencapainya, ketakutan akan sesuatu hal,trauma, dll


Pertama, usahakanlah agar Anda tidak mengandalkan diri sendiri. Sudah natur kita untuk bergantung pada diri sendiri. Bahkan orang yang percaya kepada Tuhan sekalipun masih sering bergantung kepada dirinya sendiri. Kita yakin dapat melakukan segala sesuatu dengan diri kita sendiri. Kita pikir kita dapat mengatur hidup kita dan mencapai rencana-rencana kita tanpa pertolongan Tuhan. Kita lupa bahwa berhasil tidaknya rencana-rencana kita ada ditanganNya. Kita mengabaikan eksistensi-Nya. Rencana-rencana sebaik apapun- hanya Tuhanlah yang menentukan hasil akhirnya.
Kedua, hindari sikap terlalu percaya diri (overconfidence). Orang-orang yang punya otak yang encer, yang selalu juara di sekolah, punya IP rata-rata di atas 3.5 di kampus, punya pekerjaan dengan penghasilan besar, harta yang banyak, status sosial yang hebat di masa lalu- ini semua bisa memicu sikap terlalu percaya diri. Ini berbahaya. Kita tidak selalu bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Sekalipun kita pintar, kaya, selalu sukses di masa lalu, kita bisa jatuh. Anda dan saya bisa gagal sebaik apapun usaha kita. Buntutnya, kita bisa mengalami stress berlebihan. Menghindari sikap terlalu percaya diri adalah salah satu teknik mencegah stress yang berlebihan ini.

Ketiga, buatlah sasaran yang realistis. Banyak orang membuat sasaran pribadi yang terlalu jauh tanpa memikirkan potensi dan fasilitas. Akal sehat diabaikan. Perhitungan rasional disingkirkan. Usahakanlah agar Anda tidak termasuk orang yang demikian. Bila Anda mempunyai kemampuan, bakat, dan keuangan yang baik, tetaplah menggunakan akal sehat untuk mencapai sasaran pribadi Anda. Benar kata sebuah nasihat, "Janganlah memikirkan melebihi dari apa yang sepatutmya kamu pikirkan."
Keempat, hindari membandingkan diri Anda dengan orang lain. Kita sering membandingkan diri kira dengan orang lain. Kita merasa lebih pintar atau lebih hebat dari orang lain, tapi pada faktanya orang lain lebih berhasil dari kita. Bisa juga kita merasa tidak pintar sehingga membuat kita menjadi minder. Singkirkanlah pikiran-pikiran seperti ini. Jauhkan sikap membandingkan diri Anda dengan orang lain. Anda adalah Anda. Orang lain adalah orang lain. Di dunia ini hanya Anda seperti Anda; tidak ada duanya. Jalan hidup masing-masing tidak sama sekalipun pernah mengalami peristiwa yang sama: mengecap pendidikan di sekolah yang sama, kuliah di kampus yang sama, atau memiliki status sosial yang sama dan hal yang sama lainnya. Bila orang lain lebih berhasil- itu tidak semata-mata karena ia lebih pintar atau lebih hebat dari Anda. Ada banyak faktor yang membuat orang kelihatan lebih berhasil dari yang lain. Yang jelas, peran Tuhan Yang Maha Esa tidak dapat diabaikan dari keberhasilan seseorang. Tidak membandingkan diri dengan orang lain akan mencegah stress berlebihan.
Kelima, terimalah bila sasaran Anda tidak tercapai dan lakukanlah sesuatu. Bisa saja sasaran Anda tidak tercapai karena Anda kurang rajin, gigih, dan tekun. Mungkin juga karena Anda kurang peka akan pimpinan Tuhan Yang Maha Esa atau karena keinginan Anda tidak sinkron dengan keinginan-Nya. Tidak semua rencana kita selalu disetujui oleh Tuhan. Rencana kita bisa berbeda dengan kehendakNya. Kita menghendaki ini dan itu, tetapi Tuhan berkehendak lain. Hanya dalam tangan-Nyalah berhasil tidaknya apa yang kita lakukan.
Keenam, sekalipun sulit, bersyukurlah bila Anda tidak mencapai hal yang Anda inginkan. Selalu ada sesuatu hikmah dibalik setiap peristiwa. Kegagalanpun bisa menjadi pelajaran di masa-masa mendatang dan jadi berkat bagi orang lain. Setiap kegagalan selalu menyimpan hal yang baik. Ada misteri dibalik peristiwa. Ada yang tidak kita ketahui dibalik kegagalan yang terjadi dalam hidup kita. Jadi, bersyukurlah sekalipun Anda tidak mencapai sasaran hidup Anda.
Ketujuh, usahakanlah untuk berolah raga. Sisihkanlah waktu Anda untuk berolah raga. Banyak yang memberi nasihat bahwa olah raga yang teratur akan mencegah stress yang berlebihan. Anda bisa berjalan-jalan, lari atau melakukan olah raga lainnya secara teratur. Mantan Presiden George Bush Jr selalu mengambil waktu untuk berlari untuk mengurangi stress.
Kedelapan, bila Anda sudah menikah, 'tidur'lah dengan pasangan Anda secara teratur. Banyak survei menunjukkan bahwa suami isteri yang berhubungan seks secara teratur dapat mengurangi stres. Usahakanlah agar Anda dan pasangan hidup Anda melakukan berhubungan intim dan menikmatinya. Tetapi, saya tidak akan menganjurkan Anda yang belum menikah melakukan hal ini. Bila Anda belum menikah, pertimbangkanlah untuk menikah. Carilah seorang lawan jenis sebagai pasangan hidup Anda kepada siapa Anda dapat menyalurkan perasan cinta Anda sehingga Anda dapat juga mencegah stress berlebihan melalui hubungan intim dengan pasangan Anda.
Semoga tips ini dapat mencegah Anda dari stress yang berlebihan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar