TEKS BERJALAN

EMERENSIA TANGKAS: SAYA PANCASILA. READINESS AND SACRIFICE

Minggu, 15 Februari 2015

Malas itu andalan orang tidak berbakat untuk hidup.

Malas tidaklah pantas menghinggapi bagi kita yang ingin hidup, ingin sukses. Tidak ada kesuksesan bersandingan dengan malas, seperti halnya dua sisi mata uang. Tidak pula malas adalah kunci segala keberhasilan dari orang-orang yang sekarang sudah merasakannya. Perlu contoh?? Jelas perlu!!!

Puspo Wardoyo.
Siapa se dia?
bisa menggambarkan tidak jika saya beri logo ini...

NAH....!!!!
ngerti ndak????
Beliau sebelum merasakan suksesnya bersama usahanya yang sekarang logonya ada dimana, beliau merasakan banyak sekali halangan yang merintangi kesuksesannya.
Pernah dagangan beliau tidak laku selama beberapa hari. Bayangkan kalau ayam itu gak laku berhari-hari, terus membusuk. Dapat keuntungan dari mana?
Pernah warung beliau terbakar, hingga ludes.
Sampai beliau disuruh Taubatan Nasuha oleh mertuanya untuk berhenti berdagang.
Akan tetapi beliau tetap optimis pada cita-citanya, dan akhirnya seperti ini yang beliau rasakan.

Apa lagi ini,

Logo ini sudah dikenal di khalayak dunia, apa lagi Indonesia. Anak kecil mana yang dulunya favorit ngumpulnya toys dari Mc D? Buanyak!! Sampai sekarangpun masih tetap eksis. Terus apa se yang dilakukan sama pemilik dagang ini sebelumnya.
Sedikit yang saya tau, Pak Mc D. ini awalnya menawarkan ramuan atau racikan bumbu masakan ke warung-warung terdekat, kemudian ke segala penjuru daerah Amerika yang dia tahu. hampir kurang lebih ribuan warung ia datangi menolak. Baru akhirnya ia menemukan toko yang mau menerima racikan bumbunya.
Dan dari situlah kesuksesan Pak Mc D. Berawal.

Dan tau sendirilah kalau ada diantara kita ada orang yang tamatan SD atau bahkan tidak tamat SD, bahkan bisa jadi hingga kuliah ia hanya biasa-biasa saja. Namun ternyata ia bisa memberikan sesuatu yang terbaik untuk kita semua.

Kenal dengan ini?


Pasti taulah...

Mereka semua tidak mendasarkan hidupnya dengan bermalas-malasan, mereka mendasari hidupnya dengan keberanian, tekad bulat untuk sukses, semangat untuk sukses. Mereka selalu berupaya semaksimal mungkin dengan tenaganya untuk meraih impian mereka.
Bagi kita yang masih suka malas, tentunya punya impian? Bagaimana caranya kita memulai untuk meraih impian? dengan malas? Tentunya tidak.
Kita juga tau bahwa tidak akan pernah ada hasil jika kita tidak berusaha keras menggapainya.
Malas itu menunjukkan menurunnya motivasi. Manusia memang memiliki faktor-faktor pendorong dalam dirinya. Ada yang pemicunya materi, ada yang bersifat moral dan ada yang dorongan ruhiyah. Supaya kita tahu apa yang  menyebabkan kita malas, kita harus menemukan motivasi yang mendorong kita melakukan pekerjaan itu. Misalnya apa sih motivasi kuliah, nah kalau sekedar mengisi waktu, maka ketika kita sudah memiliki kesibukan lain yang menyita waktu dan lebih menyenangkan, maka motivasi tersebut akan hilang.tertutupi urusan lain. Atau ketika kita motivasi kuliah untuk bekerja,mencari uang. Nah ketika pas kuliah ternyata ada yang menawari pekerjaan bagus, gaji lumayan, ya sudah untuk apa lagi kuliah. Ada lagi yang kuliah untuk cari gelar, maka dia akan berhenti ketika gelar tercapai. Hilangnya motivasi inilah yang memunculkan rasa malas.
 Faktor Penyebab Malas
Rasa malas itu salah satu penyakit mental, yang mempunyai ciri suka menunda-nunda perkerjaan. Sekarang timbul pertanyaan mengapa rasa malas itu bisa timbul? saya ingin mencoba menjelaskan mengapa rasa malas bisa timbul. Sebelum saya menjelaskan dari sumber lain, saya ingin mencoba menjelaskan dari pengalaman saya pribadi hehe, ya ga jauh lah kalau bahasa gaulnya begog(dewasa sebelum waktunya), ok kita lanjuut! Pertama saya ingin meceritakan awal kisah dari seorang pemalas yang tidak lain adalah saya sendiri ahaha. Sejak saya masuk smp, saya mulai memikiran dampak negative dari ospek, karena pemikiran saya itu akhirnya saya mendapat perubahaan besar dari hidup saya. Maklum sewaktu saya sd , saya lumayan berprestasi dalam segi pembelajaran, maupun olahraga. Aduh jadi ngelantur, maaf sodara-sodara! Ok kita lanjut lagi ya, karena pemikiran negative dan hal itu belum terjadi maka saya memutuskan mencari cara bagaimana saya tidak ikut ospek saya berpikir keras untuk mewujudkannya, akhirnya saya pun mengambil keputusan membuat surat sakit. Berawal dari situ lah saya menjadi seorang pemalas setiap saya menemukan keadaan yang sulit bagi saya, saya cenderung mencari cara untuk keluar dari keadaan tersebut, nah bisa disimpulkan jadi rasa malas itu bisa timbul saat kita berpikir pesimistis , kita berpikir bahwa kita tidak sanggup, dan saat kita menemukan hal baru yang dapat membuat lupa dari yang seharusnya tidak dilupakan, alah bahasanya hehe, saat itu rasa malas timbul sebagi obat penenang namun berefek FATAL. Sekarang saya ingin kembali ke poko bahasan, setelah saya browsing, searching dari berbagai sumber situs maupun blog saya mendapatkan point-point yang menurut saya perlu diberitahukan kepada semua. Berikut penyebab timbul rasa malas yaitu;
  • Tidak mengerti arti kehidupan- fungsi, tujuan, manfaat.
  • Tidak pernah bersosialisasi-hakekatnya manusia adalah mahluk sosial
  • Makan berlebihan
  • Banyak perhitungan-sedikit berbicara banyak bekerja.
  • Faktor x-faktor lain-lain
  • Kebiasaan malas timbul disebabkan oleh persepsi negative tentang masa depan

Apakah malas itu bisa menular?
Malas bisa menular, ketika motivasi masing-masing juga tidak kuat. Misalnya dalam satu kost, ada yang malas, sementara tidak ada yang punya motivasi lebih. Akhirnya semua ikutan malas. Bisa malas belajar, malas bekerja dll
Apakah malas itu berbahaya?
Jelas berbahaya, pada saat tidak ada kontrol pemahaman syariat pada diri individu. Sehingga bisa saja sampai pada taraf malas melakukan kebaikan. Atau malas melaksanakan kewajiban. Ini sangat berbahaya. Misalnya malas sholat, malas menuntut ilmu agama, malas mengemban dakwah dll.
Bagaimana Islam memandang sifat malas?
Sifat malas adalah sifat yang merugikan dan tidak akan mengantarkan pada keberhasilan atau kemajuan. Di dalam Islam setiap aktivitas memiliki nilai yang harus dicapai dengan sungguh-sungguh. Dalam ibadah, harus dicapai nilai ruhiyah. Maka ibadah pun harus sungguh-sungguh. Dalam muamalah, misalnya seperti berdagang, ada nilai materi yang harus dicapai dengan sungguh-sungguh. Tetapi dalam pencapaian setiap nilai, harus ada hukum syariat yang mengikatnya. Misalnya dalam berdagang pun, harus terikat dengan hukum-hukum muamalah. Jangan sampai menggunakan cara-cara Kapitalis.
Apa juga orang yang menyadari, dia tidak boleh malas, tetapi susah juga mengubahnya?
Di sinilah ia harus mengubah pemikirannya. Agar terikat kepada hukum-hukum syariat. Misalnya ketika kita merasa malas kuliah. Padahal orang tua kita sudah berusaha bersungguh-sungguh membiayai kita. Kita memiliki amanah untuk menunaikan harapan orang tua, yaitu lulus kuliah. Maka kita wajib bersungguh-sungguh melaksanakannya.
Terkadang kita sudah berusaha rajin, tapi lingkungan membuat kita malas. Bagaimana cara mengatasinya?
Hal yang harus dilakukan adalah meninggalkan lingkungan yang membuat kita malas dan berkumpul dengan teman-teman yang baik dan rajin. Kita juga harus belajar ilmu agama, hukum-hukum syariat, sehingga semakin memotivasi untuk bekerja keras. Yang terakhir berdoa, semoga Allah Swt memberikan kekuatan kepada kita untuk bersungguh-sungguh memberikan yang terbaik.
Tips Mengatasi Rasa Malas Setelah kita membahas mengapa rasa malas itu bisa timbul, saya mencocokan dengan apa yang saya alami, dan akhirnya cocok. Setelah saya hirup pikuk didunia hitam (malas), saya merasakan bosan dan ingin kembali kajalur yang benar akhirnya saya mencoba searching dan browsing kembali akhirnya saya mendapat tips-tips mengatasi rasa malas. Berikut point-pointnya;
  • MEMBUAT TUJUAN
  • MENGASAH KEMAMPUAN
  • PERGALUAN DINAMIS
  • SAAT KEMALASAN DATANG JANGAN LAMA-LAMA BERDIAM DIRI (NOTES)
  • DISIPLIN DIRI
  • RASA MALAS ITU SANGAT MERUGIKAN, SALAH SATU CARA YANG AMPUH MENGATASI RASA MALAS YAITU DENGAN MENDISIPLIN KAN DIRI, DAN MENJAGA KEBIASAAN POSITIVE TERSEBUT.
  • Kebiasaan malas timbul disebabkan oleh persepsi negative tentang masa depan
  • Mulai sekarang ganti kata “kapan selesainya” dengan saya “mulai sekarang”
  • Mulai sekarang ganti kata “saya harus” dengan “saya ingin” “Malas itu termasuk penyakit mental”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar