Kualitas dan Strategi
Pengelolaan
kualitas dapat membantu dalam membangun strategi yang berhasil dalam
diferensiasi, biaya rendah, dan respons. Perbaikan dalam kualitas membantu
perusahaan meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya-biaya, serta
meningkatkan profitabilitas.
Pendefinisian Kualitas
Tujuan
seorang manajer operasional adalah untuk membangun sistem manajemen kualitas
total yang dapat mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas
adalah kemampuan barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
Implikasi dari Kualitas
Tiga
alasan mengapa kualitas adalah penting:
1.
Reputasi
perusahaan: Kualitas akan muncul dalam persepsi mengenai produk baru
perusahaan, praktik kerja, hubungan pemasok. Promosi diri bukanlah sebuah
substitusi untuk produk yang berkualitas.
2.
Kewajiban
produk: Perundang-undangan seperti UU perlindungan produk konsumen menyusun dan
mendorong standar produk dengan melarang produk yang tidak memenuhi standar.
3.
Implikasi
global: Untuk perusahaan dan negara dalam bersaing secara efektif dalam ekonomi
global, produk harus dapat memenuhi kualitas, rancangan, dan ekspektasi harga
global.
Standar Kualitas Internasional ISO 9000
ISO
9000 adalah standar kualitas dengan pengakuan internasional. Fokusnya adalah
untuk menambah sukses melalui delapan prinsip pengelolaan kualitas; (1) Kepemimpinan
manajemen tertinggi, (2) Kepuasan pelanggan, (3) Perbaikan berkelanjutan, (4) Melibatkan
manusia, (5) Analisis proses, (6) menggunakan dukungan data untuk pengambilan
keputusan, (7) pendekatan sistem untuk manajemen, (8) hubungna pemasok yang
saling menguntungkan.
Biaya Kualitas (COQ)
Merupakan
biaya untuk melakukan hal yang salah – adalah harga atas ketidaksesuaian
1.
Biaya
pencegahan: biaya yang terkait dengan pengurangan potensi barang atau jasa
cacat
2.
Biaya
penilaian: biaya yang terkait dengan evaluasi barang, proses, bagian, dan jasa
3.
Biaya
kegagalan internal: biaya yang diakibatkan dari produksi barang atau jasa yang
cacat sebelum dikirim ke pelanggan
4.
Biaya
kegagalan eksternal: biaya yang terjadi setelah pengiriman barang/jasa yang
cacat
Pengelolaan Kualitas dan Etika
Bagi
manajer operasional, pekerjaan yang paling penting adalah untuk memberikan
kesehatan keamanan, dan barang atau jasa yang berkualitas kepada pelanggan.
Pengembangan produk dengan kualitas buruk, disebabkan rancangan dan proses
produksi yang tidak memadai, mengakibatkan tidka hanya biaya produksi yang
lebih tinggi, tetapi juga menyebabkan cedera, perkara hukum, dan meningkatkan
regulasi pemerintah.
Manajemen Kualitas Total (TQM)
Manajemen
Kualitas Total mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi secara
keseluruhan mulai dari pemasok sampai ke pelanggan. TQM menekankan pada
komitmen oleh manajemen untuk memiliki terus-menerus menuju keunggulan dalam
segala aspek barang dan jasa yang penting bagi pelanggan.
Perbaikan Berkesinambungan
Manajemen
kualitas total mengharuskan proses perbaikan yang tidak pernah berhenti yang
mencakup orang, peralatan, pemasok, material, dan prosedur. Dasar falsafahnya
adalah setiap aspek sebuah operasional dapat diperbaiki. Tujuan akhir adalah
kesempurnaan, yang tidak akan pernah tercapai, namun selalu dicari.
Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan
karyawan berarti melibatkan karyawan di setiap langkah dari proses produksi.
Memperluas pekerjaan karyawan sehingga penambahan tanggung jawab dan kewenangan
dipindahkan ke level yang serendah mungkin dalam organisasi. Cara untuk membangun
pemberdayaan karyawan: (1) membangun jaringan komunikasi yang melibatkan
karyawan; (2) mengembangkan pengawas yang terbuka dan sportif; (3) memindahkan
tanggung jawab dari manajer dan staf kepada karyawan produksi; (4) membangun
organisasi dengan moral yang tinggi; (5) menciptakan struktur organisasi yang
formal sebagai tim.
Tolak Ukur
Tolak
ukur adalah bahan lain di dalam program TQM suatu organisasi. Tolak ukur
melibatkan pemilihan standar barang, jasa, biaya, atau praktik yang mewakili
kinerja yang paling baik untuk proses atau aktivitas sangat serupa dengan milik
sendiri.
·
Tolak
ukur internal
Saat
sebuah organisasi adalah cukup luas untuk memiliki banyak divisi atau unit
bisnis, pendekatan alami adalah tolok ukur internal. Data lebih mudah didapat daripada
dari luar perusahaan. Biasanya, salah satu unit internal memiliki kinerja yang
superior yang patut untuk dipelajari.
Tepat Waktu (Just-In-Time – JIT)
Sistem
JIT dirancang untuk menghasilkan atau mengirim barang pada saat dibtuhkan.
·
JIT
memotong biaya kualitas: Terjadi karena bahan sisa, pengerjaan kembali, dll.
·
JIT
meningkatkan kualitas: Saat JIT mengurangi waktu tunggu, dll
·
Kualitas
yang lebih baik berarti persediaan yang lebih rendah dan lebih baik, lebih
mudah untuk menggunakan sistem JIT
Konsep Taguchi
·
Kekuatan
Kualitas; produk yang dapat dihasilkan secara seragam dan konsisten untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dalam bidang manufacturing dan kondisi lingkungan.
·
Fungsi
kerugian kualitas; fungsi matematis yang mengidentifikasikan seluruh biaya yang
berkaitan dengan kualitas yang buruk dan menunjukkan bagaimana biaya ini
meningkat pada saat kualitas produk bergeser dari apa yang diharapkan
pelanggan.
Formula Kuadratik Sederhana dari
kerugian kualitas :
L = D²C L
= kerugian kepada masyarakat
D² = kuadrat dari nilai jarak yang ditargetkan
C = biaya deviasi pada batas spesifikasi
Pengetahuan dari Alat TQM
Untuk memberdayakan kayawan dan
mengimplementasikan TQM sebagai usaha yang berkelanjutan, seluruhnya yang ada
di dalam organisasi harus dilatih dalam teknik dari TQM.
Alat dari TQM
Tujuh alat yang biasanya berguna
dalam TQM adalah ;
·
Alat untuk menghasil kan ide – ide ;
a.
Lembar periksa : sebuah metode organisasi dari pencarian data
b.
Diagram pencar : sebuah grafik dari nilai salah satu variabel vs variabel
lain
c.
Diagram penyebab dan efek : sebuah alat yang mengidentifikasi elemen proses
(penyebab) yang mungkin memengaruhi hasil
·
Alat untuk mengatur data
a.
Grafik pareto : sebuah grafik yang mengidentifikasi dan plot masalah serta
cacat dalam urutan secara menurun dari frekuensi
b.
Diagram alur (diagram proses) : diagram yang menggambarkan langkah dalam sebuah
proses
·
Alat untuk mengidentifikasi masalah
a.
Histogram : distribusi yang menunjukkan frekuensi dari kemunculan variabel
b.
Diagram kendali proses statistik : diagram dengan waktu di sumbu horizontal
untuk memengaruhi nilai dari statistik
Peran dari Inspeksi
Inspeksi adalah cara untuk
memastikan operasional telah menghasilkan kualitas pada level yang diharapkan.
Inspeksi didapat berupa pengukuran pengecapan, penyentuhan, penimbangan,
percobaan produk (terkadang bahkan menghancurkan saat melakukannya). Inspeksi
harus dipikirkan sebagai alat untuk memperbaiki sistem. Manajer operasional
perlu mengetahui poin – poin penting dalam sistem :
(1)
Kapan saat inspeksi
(2)
Dimana akan inspeksi
Kapan dan Dimana untuk Inspeksi
Menentukan kapan dan dimana saat inspeksi bergantung dari
jenis proses dan nilai tambah dari setiap tahapan. Inspeksi dapat mengambil
tempat di poin – poin berikut :
(1)
Saat berada di pabrik pemasok sementara pemasok sedang melakukan proses
produksi
(2)
Di fasilitas anda telah menerima barang dari pemasok
(3)
Sebelum proses yang mahal dan tidak dapat diubah
(4)
Saat tahap demi tahap proses diproduksi
(5)
Saat produksi atau jasa telah selesai
(6)
Sebelum pengiriman ke pelanggan
(7)
Pada saat berinteraksi dengan pelanggan
Inspeksi Sumber
·
Inspeksi Sumber ( source inspection) adalah pengendalian atau pemantauan
pada saat produksi atau pembelian pada sumber
·
Pencegahan Kesalahan / Anti Kesalahan ( pokayoke ) adalah terjemahan
harafiah “mencegah kesalahan” telah menjadi arti sebuah alat atau teknik yang
memastikan produksi barang bagus setiap saat
·
Daftar periksa ( checklist ) adalah jenis pencegah / anti kesalahan yang
mendaftar langkah yang diperlukan untuk memastikan konsekuensi dan kelengkapan
dalam sebuah pekerjaan
Inspeksi Industri Jasa
Pada organisasi yang
berorientasi jasa, poin – poin inspeksi dapat diberikan pada lokasi dengan
cakupan yang luas, manajer operasional harus menentukan di mana inspeksi
dibenarkan dan menilai tujuh alat TQM berguna saat membuat keputusan.
Inspeksi Terhadap Atribut
Variabel
Saat dilakukan
inspeksi, karakteristik kualitas mungkin diukkur sebagai atribut atau variabel.
·
Inspeksi atribut mengklasifikasikan sesuatu menjadi bagus atau cacat. Tidak
mengatasi tingkat kegagalan. Contoh ; bola lampu meledak atau tidak’
·
Inspeksi variabel mengukur dimensi tersebut sebagai bobot, kecepatan atau
kekuatan untuk melihat jika sesuatu berada pada rentang yang dapat diterima.
TQM dalam Jasa
Pada umumnya, pegguna
jasa seperti pengguna barang, memiliki fitur yang diingat membentuk dasar untuk
perbandingan antara alternatif. Rendahnya salah satu fitur dapat mengeliminasi
jasa dari pertimbangan lebih lanjut. Kualitas juga dapat dipakai sebagai paket
atribut dimana karakteristik yang lebih rendah menjadi superior bagi
pesaingnya.
Yang berbeda dari jasa adalah :
(1)
Perbedaan yang terwujud antar produk
(2)
Ekspektasi pelanggan yang tak berwujud atas produk – produk tersebut
Manajer operasional memainkan
peranan penting dari beberapa aspek utama dari kualitas jasa :
(1)
Komponen tak berwujud dari beberapa jasa adalah penting, seberapa bagus
jasa dirancang dan dihasilkan membuat perbedaan
(2)
Aspek lain dari kualitas jasa adalah proses, hal – hal seperti keadaan dan
kesopanan adalah bagian dari proses
(3)
Manajer operasional seharusnya menyadari bahwa ekspektasi pelanggan adalah
standar terhadap apa saja yang dinilai
(4)
Manajer harus mengharapkan harapan, terkadang tinghat kualitas standar
dimana jasa reguler diberikan, sistem pengandalian kualitas harus memiliki dan
mengenali serangkaian rencana alternatif untuk kondisi operasional dibawah optimal
Perusahaan
yang berjalan dengan baik memiliki strategi pemulihan kembali jasa yang mana
merupakan pelatihan dan pemberdayaan karyawan garis depan untuk secepatnya
menyelesaikan masalah. Merancang produk, mengelola proses jasa, menyamai
ekspektasi pelanggan ke produk dan menyiapkan untuk pengecualian adalah kunci
untuk kualitas jasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar