TEKS BERJALAN

EMERENSIA TANGKAS: SAYA PANCASILA. READINESS AND SACRIFICE

Senin, 27 November 2017

DESAIN BARANG DAN JASA



Pemilihan Barang dan Jasa
            Dasar keberadaan sebuah organisasi adalah barang atau jasa yang disediakannya untuk masyarakat. Produk-produk yang hebat adalah kunci kesuksesan. Strategi produk apa pun yang
kurang unggul dapat membahayakan perusahaan. Untuk memaksimalkan potensi kesuksesan, banyak perusahaan fokus hanya pada beberapa produk tertentu dan kemudian berkonsentrasi pada produk-produk tersebut.
Sebuah strategi produk yang efektif mengaitkan keputusan produk dengan investasi, pangsa pasar, dan siklus hidup produk (product life cycle), dan mendefinisakan luasnya lini produk. Tujuan keputusan produk (product decision) adalah untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi produk yang memenuhi permintaan pasar dengan keunggulan kompetitif.

Pilihan Strategi Produk Mendukung Keunggulan Kompetitif
            Terdapat banyak pilihan dalam pemilihan, pendefinisian, dan perancangan produk. Pemilihan produk adalah pemilihan barang atau jasa yang akan disediakan bagi pelanggan atau klien. Pemilihan produk memengaruhi sistem produksi keseluruhan. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan, seperti Low-Cost Strategy melalui desain produk; perancangan sebuah produk (menu) yang dapat diproduksi dengan memperkerjakan sedikit tenaga kerja. Rapid Response Strategy untuk mengubah permintaan pasar. Keputusan produk sangat penting bagi strategi perusahaan dan memiliki dampak besar bagi keseluruhan fungsi operasi.

Siklus Hidup dan Strategi
            Sebagai manajer operasi harus siap untuk mengembangkan produk-produk baru, mengembangkan strategi baru untuk produk baru dan produk yang telah ada. Pengujian produk secara periodik perlu dilakukan karena strategi berubah seiring dengan bergeraknya produk dalam siklus hidupnya. Strategi produk yang sukses membutuhkan penentuan strategi terbaik bagi masing-masing produk berdasarkan pada posisinya dalam siklus hidupnya.
a.       Fase Pengenalan, karena produk masih menjadi “fine tune” bagi pasar sehingga memerlukan biaya-biaya yang tidak biasa untuk; riset, pengembangan produk, proses modifikasi dan perbaikan, serta pengembangan pemasok.
b.      Fase Pertumbuhan, desain produk telah mulai stabil dan perkiraan kebutuhan kapasitas yang efektif sangat dibutuhkan. Penambahan kapasitas atau pemaksimalan kapasitas yang ada untuk mengakomodasi pertumbuhan permintaan produk akan dibutuhkan
c.       Fase Kematangan, ketika sebuah produk matang kompetitor muncul. Produksi dengan volume tinggi dan inovatif akan dibutuhkan. Memperbaiki pengendalian biaya, penurunan pilihan, dan pengurangan lini produk akan menjadi langkah efektif atau penting untuk profitabilitas dan pangsa pasar.
d.      Fase Penurunan, produk yang sekarat biasanya adalah produk-produk yang lemah yang membutuhkan investasi sumber daya dan keahlian manajerial. Kecuali produk-produk sekarat memberi kontribusi unik bagi reputasi perusahaan atau lini produknya atau dapat dijual dengan kontribusi yang sangat tinggi, produksinya harus dihentikan.

Analisis Produk Berdasarkan pada Nilai
            Analisis produk berdasarkan pada nilai (product by-value) mengurutkan produk dalam urutan menurun berdasarkan pada kontribusi uang masing-masingnya kepada perusahaan. Juga mengurutkan total kontribusi uang tahunan produk tersebut. Kontribusi produk tertentu yang rendah dalam basis per unitnya akan terlibat sangat berbeda jika produk tersebut mewakilkan porsi yang besar dalam penjualan perusahaan.
            Laporan analisis produk berdasarkan pada nilai membantu manajemen dalam mengevaluasi strategi yang mungkin dilakukan untuk masing-masing produk. Laporan dapat memberi tahu manajemen mengenai penawaran produk mana yang harus dieliminasi dan mana yang gagal untuk memberikan alasan bagi investasi selanjutnya dalam penelitian dan pengembangan atau peralatan modal.

Penciptaan Produk Baru
Karena produk-produk mati, harus dicabut dan diganti, karena perusahaan menciptakan sebagian besar dari pendapatan dan laba mereka dari produk-produk baru – pemilihan, definisi, dan desain produk dilakukan secara terus-menerus.
            Pengembangan produk baru yang agresif mensyaratkan perusahaan untuk membangun struktur internal yang memiliki komunikasi terbuka dengan pelanggan, budaya pengembangan produk inovatif, R&D yang agresif, kepimpinan yang kuat, insentif formal, dan pelatihan.
1.      Memahami pelanggan adalah isu utama dalam pengembangan produk baru.
2.      Perubahan ekonomis membawa peningkatan level kemakmuran dalam jangka panjang.
3.      Perubahan sosiologi dan demografi mungkin muncul.
4.      Perubahan teknologi menyebabkan mungkin.
5.      Perubahan politik dan hukum  membentuk kesepakatan tarif, perdagangan, dan peraturan.
6.      Perubahan lain mungkin melahirkan praktik pasar, standar professional, pemasok.

Sistem Pengembangan Produk
            Sistem pengembangan produk akan menentukan tidak hanya kesuksesan produk saja, tetapi juga masa depan perusahaan.  Pengembangan produk yang optimal tidak hanya bergantung pada dukungan dari bagian lain dari perusahaan, tetapi juga pada integrasi sukses 10 keputusan OM, desain hingga pemeliharaan produk. Mengidentifikasi produk-produk yang sepertinya akan memperoleh pangsa pasar, efektivitas biaya, dan meraih keuntungan, namun sangat sulit untuk diproduksi akan cenderung lebih mengarahkan perusahaan pada kegagalan daripada kesuksesan.

Penyebaran Fungsi Kualitas (QFD)
            Merupakan suatu proses untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan keinginan pelanggan menjadi target pasar yang digunakan pada awal proses desain. Salah satu alat QFD adalah rumah kualitas, sebuah teknik grafis untuk mendefinisikan hubungan antara keinginan pelanggan dan produk/jasa. Berikut tujuh langkah untuk membangun rumah kualitas:
1.      Mengidentifikasi keinginan pelanggan.
2.      Mengidentifikasi bagaimana barang/jasa akan memuaskan keinginan pelanggan.
3.      Hubungan keinginan pelanggan untuk berapa banyak produk.
4.      Mengidentifikasi hubungan antara berapa perusahaan.
5.      Mengembangkan peringkat kepentingan.
6.      Mengevaluasi persaingan produk.
7.      Menentukan atribut teknis yang diinginkan, kinerja Anda, dan kinerja kompetitor melawan atribut-atribut tersebut.
Mengorganisasikan Pengembangan Produk
            Tim pengembangan produk dibebani kewajiban untuk bergerak dari permintaan pasar akan sebuah produk untuk memperoleh sebuah kesuksesan produk. Tim biasanya terbentuk dari personel pemasaran, manufacturing, pembelian, penjaminan kualitas, dan jasa lapangan. Tujuannya adalah untuk membawa kesuksesan bagi barang atau jasa. Penggunaan tim juga sebagai perekayasaan konkuren yang menyiratkan lebih cepatnya pengembangan produk melalui kinerja simultan dan menyiratkan bahwa sebuah tim mewakilkan seluruh area yang terpengaruh.

Manufakturabilitas dan Perekayasaan Nilai
            Kegiatan manufakturabilitas dan perekayasaan nilai memusatkan perhatian pada perbaikan desain dan spesifikasi pada tahap penelitian, pengembangan, desain, praproduksi dari pengembangan produk. Serta menghasilkan peningkatan nilai dengan memfokuskan pada pencapaian spesifikasi fungsional untuk memenuhi permintaan pelanggan secara optimal.

Peluncuran Desain Produk
a.       Robust Design, sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai permintaan bahkan dalam kondisi yang tidak menguntungkan dalam proses produksi.
b.      Modular Design, produk yang didesain dalam komponen yang mudah tersegmentasi. Dapat menambah fleksibilitas dalam cara pemuasan pelanggan (kustomisasi).
c.       Computer-aided Design (CAD), Penggunaan komputer yang interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk.
·         Design for Manufacture and Assembly – DMFA), yang memfokuskan pada efek dari desain dan perakitan.
·         Standard for the Exchange of Product Data – STEP; ISO 10303), memungkinkan informasi produk 3-D diekspresikan dalam sebuah format standar sehingga dapat dipertukarkan dalam lingkup internasional.
·         Computer-Aided Manufacturing – CAM), penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin.
·         3-D Printing, Ekstensi CAD yang membangun prototype dan lot kecil.
d.      Virtual Reality, bentuk visual dari komunikasi di mana gambar menggantikan benda riil, namun tetap memungkinkan pengguna untuk merespons secara interaktif.
e.       Analisis Nilai, suatu tinjauan atas produk sukses yang memberikan andil selama proses produksi. Analisis nilai ini memberikan peningkatan yang mengarahkan baik kepada produk yang lebih baik maupun produk yang lebih ekonomis, atau produk dengan dampak lingkungan yang lebih sedikit. Teknik- teknk dan keuntungan dari analisis nilai ini sama dengan perekayasaan nilai, meskipun perubahan minor dalam implementasi mungkin dibutuhkan karena analisis nilai memiliki andil ketika produk sedang diproduksi.
f.       Keberlanjutan dan Penilaian Siklus Hidup (LCA), Desain produk mengisyaratkan manajer untuk mengevaluasi opsi – opsi produk. Keberlanjutan berarti memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi selanjutnya dalam pemenuhan kebutuhan mereka. LCA adalah evalusi formal atas dampak lingkungan sebuah produk.

Rangkaian Kesatuan Pengembangan Produk
Ketika siklus produk memendek kebutuhan akan pengembangan produk yang lebih cepat meningkat. Kemudian, ketika kecanggihan teknologi produk baru meningkat, peningkatan juga terjadi pada pengeluaran resiko. Manajer operasi yang menguasai seni pengembangan produk ini akan terus memperoleh keuntungan pada pengembangan produk yang lebih lambat. Kecepatan memberikan keunggulan kompetitif. Konsep ini disebut dengan kompetisi berdasarkan pada waktu.
Kompetisi berdasarkan waktu lebih penting dari pada membengun produk baru dari awal, maka beberapa pendekatan dapat digunakan, baik pendekatan internal maupun eksternal. Perusahaan – perusahaan menggunakan keduanya. Pendekatan eksternal misalnya, membeli teknologi, membangun joint venture, dan membangun aliansi.
Membeli Teknologi dan Mengakuisisi Perusahaan
Microsoft dan Cisco Systems adalah contoh perusahaan di ujung tombak tombak teknologi yang sering kali mempercepat pengembangan dengan mengakuisisi  perusahaan kewirausahaan yang telah mengembangkan teknologi sesuai dengan misi mereka.
Joint Ventures
Joint venture berarti perusahaan membangun kepemilikan bersama untuk menghasilkan produk baru atau mencapai pasar yang baru. Biasanya hanya untuk dua perusahaan yang membangun entitas baru. Kepemilikan bisa jari 50 – 50 atau salah satu pemilik bisa jadi menerima bagian yang lebih besar untuk memastikan pengendalian yang lebih ketat. Joint venture biasanya cocok untuk mengeksploitasi peluang produk yang spesifik yang mungkin tidak terpusat dalam misi perusahaan. Joint venture biasanya lebih berhasil ketika resiko telah diketahui dan dapat dibagi rata.
Aliansi
Aliansi adalah sebuah kesepakatan kooperatif yang memungkinkan perusahaan untuk tetap independen, namun mengejar strategi yang konsisten dengan misi individual mereka.
Pendefinisian Produk
Ketika barang dan jasa baru dipilih untuk diperkenalkan, mereka harus didefinisikan. Pertama barang atau jasa yang baik didefinisikan dalam hal fungsinya, yaitu apa yang dapat dilakukannya. Produk kemudia didesain dan perusahaan menentukan bagaimana fungsi – fungsi tersebut dicapai. Manajer juga biasanya memiliki opsi bagaimana produk tersebut akan mencapai tujuan fungsionalnya.
Sebagian besar item yang diproduksi serta komponen – komponennya, didefinisikan dalam sebuah gambar, biasanya disebut sebagai gambar perekayasaan. Suatu gambar perekayasaan menunjukkan dimensi, toleransi, material dan hasil akhir sebuah komponen. Gambar perekayasaan akan menjadi sebuah item dalam sebuah tagihan material. Tagihan material mengurutkan hierarki komponen, deskripsinya dan jumlah masing – masing yang dibutuhkan untuk membuat suatu unit produk.
Keputusan Buat atau Beli
Untuk banyak komponen produk, perusahaan memiliki opsi untuk memproduksi komponen sendiri atau membelinya dari ekspernal. Kebutusan untuk membuat atau membeli membedakan antara apa yang ingin diproduksi oleh perusahaan dan apa yang ingin dibelinya. Karena variasi kualitas, biaya dan jadwal pengantaran, keputusan buat atau beli penting bagi pendefinisian produk.
Teknologi Kelompok
Teknologi kelompok adalah sebuah sistem pengkodean produk dan komponen yang memperinci ukuran, bentuk dan tipe pemrosesan yang memungkinkan pengelompokan produk – produk serupa. Hal ini memfasilitasi standarisasi material, komponen dan proses serta mengidentifikasikan keluarga dari komponen. Ketika keluarga dari komponen dapat diidenifikasi, kegiatan dan mesin dapat dikelompokan untuk meminimalkan pengaturan, rute, dan penanganan material. Penggunaan komponen standar dapat mengeliminasi semua biaya yang terkait dengan desain dan pengembangan produk baru, yang sama merupakan pengurangan biaya yang sangat besar.


Dokumen Untuk Produksi
Gambar perakitan menunjukan gambaran jelas suatu produk. Gambar perakitan basanya adalah gambar tiga dimensi, dikenal sebagai gambar isometrik, lokasi relatif suatu komponen digambar sesuai dengan hubungannya satu sama lain untuk menunjukkan bagaimana cara melakukan perakitan suatu unit.
Grafik perakitan secara sistematis menunjukkan bagaimana suatu produk dirakit. Komponen yang dibuat, komponen yang dibeli, atau kombinasi keduanya dapat ditunjukkan dalam grafik perakitan. Grafik perakitan mengidentifikasi poin produksi dimana komponen mengailr kedalam subperakitan dan akhirnya menjadi sebuah prooduk akhir.
Lembaran rute memberikan daftar operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu komponen dengan material yang terspesifiksi dalam tagihan metrial. Petunjuk kerja adalah sebuah indtruksi untuk membuat sebuah item tertentu, biasanya pada jadwal tertentu.  Pemberitahuan perubahan perekayasaan merubah beberapa aspek definisi atau dokumentasi produk, seperti gambar perekayasaan atau tagihan material. Manajemen konfigurasi adalah sistem dimana perencanaan dan perubahan konfigurasi produk diidentifikasi secara akurat dan dimana kontrol dan akuntabilitas perubahan dipelihara.
Manajemen Siklus Hidup
Manajemen siklus hiduo adalah sebuah payung dari program perangkat lunak yang berusaha untuk menyatukan fase desain dan manufaktur produk termasuk mengikat banyak teknik pendefinisian produk dan dokumentasi untuk produksi. Ide dibalik perangkat lunak PLM adalah bahwa desain produk dan keputusan manufaktur dapat dilakukan dengan lebih kreatif, lebih cepat dan lebih ekonomis ketika data digabungkan dan konsisten.
Siklus hidup yang lebih pende, produk yang lebih menantang secara teknologi, lebih banyak aturan terkait material dan proses manufaktur serta lebih banyak isu lingkungan membuat PLM menjadi sebuah alat yang menarik untuk manajer operasi.
 Desain Jasa
Produk yag ditawarkan oleh perusahaan jasa mulai dari prosedur medis yang haya meninggalkan bekas luka kecil setelah pembedahan usus bunt, hingga cuci dan gunting rambut di salon, hingga roti isi yang lezat. Perencanaan jasa sangat menantang karena mereka memiliki karakter unik dan interaksi pelanggan yang lebih kuat.
Analisis Jaringan Rantai Proses (PCN)
Analisis jaringan rantai proses adalah analisis yang memfokuskan pada cara dimana proses dapat didesain untuk mengoptimalkan interaksi antara perusahaan dan pelanggan. Deikembangkan oleh Profesor Scott Sampson. Suatu rantai pasokan adalah urutan langkah yang menyempusnakan kegiatan, misalnya ketika membangun sebuah rumah, melengkapi SPT, atau membuat roti isi. Jeringan dibangun oleh sejumlah partisipan.
Masing – masing partisipan mempunyai domain proses yang mencakup kumpulan kegiatan yang mereka kendalikan. Kegiatan diatur menjadi tiga wilayah proses untuk masing – masing partisipan:
1.      Wilayah interaksi langsung mencakup langkah – langkah proses yang mencakup interaksi antar partisipan. Misal seorang pembeli roti yang berinteraksi dengan penjual di toko roti.
2.      Wilayah interaksi pengganti (substitusi) mencakup langkah – langkah proses dimana satu partisipan berperan dalam sumber daya partisipan lain.
3.      Wilayah pemrosesan independen mencakup langkah – langkah dimana pemasok roti isi dan atau pelanggan roti isi berperan sebagai sumber daya dimana mereka memiliki kendali maksimum.
Ketiga wilayah pemrosesan memiliki isu – isu operasi yang serupa, kendali kualitas, lokasi dan tata letak fasilitas, desain pekerjaan, persediaan dan sebagainya namun, cara yang tepat untuk menangani isu berbesa untuk masing- masing wilayah. Operasi jasa hanya ada dalam area interaksi langsung dan pengganti. Perusahaan yang ingin mencapai ekonomi skala yag tinggi atau memiliki kenadali lebih besar dalam kegiatan operasional mereka mungkin harus memposisikan kearah wilayah pemrosesan independen bagi domain proses mereka. Perusahaan yang ingin memberikan penawaran nilai yang memfokuskan pada kustomisasi harus memposisikan lebih kearah domain proses pelanggan.
Penambahan Efisiensi Jasa
1.      Membatasi Opsi,
2.      Menunda Kustomisasi,
3.      Modularisasi
4.      Otomatisasi,
5.      Momen Kebenaran,
Dokumen untuk Jasa
Karena interaksi pelanggan yang tinggi pada sebagian besar jasa, dokumen untuk memindahkan produk ke produksi seringkali berbentuk interaksi pekerjaan atua naskah yang  eksplisit.
 Penerapan Pohon Keputusan (Decision Trees) untuk Desain Produk
Pohon keputusan dapat digunakan untuk keputusan produk baru serta untuk masalah manajemen lain yang beragam ketika ketidakpastian ditemukan. Pohon keputusan biasanya membantu ketika terdapat sejumlah keputusan dan berbagai hasil yang mengarah kepada keputusan selanjutnya yang diikuti oleh hasil lain. Berikut prosedur untuk membuat pohon keputusan :
1.      Memastikan bahwa semua alternatif yang mungkin dan keadaan alamiahnya ( dimulai dari kiri ke kanan) disertakan dalam pohon.
2.      Hasil dimasukan ke akhir cabang yang tepat.
3.      Tujuannya untuk menentukan nilaiyang diharapkan disetiap tindakan.
Transisi ke Produksi
Setelah produk baik barang maupun jasa dipilih, didesain dan diidefinisikan, produk tersebut telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi fungsional, dan mungkin menjadi sebuah desain. Sekarang, manajemen harus membuat keputusan apakah selanjutnya membuat pengembangan san memproduksi atau menghentikan hanya sampai ide produk. Salah satu seni dalam manajemen adalah mengetahui kapan akan memindahkan sebuah produk dari pengembangan ke produksi; pemindahan ini disebut dengan transisi ke produksi.
Ketika sebuah keputusan dibuat, biasanya terdapat masa uji coba produksi untuk memastikan bahwa desain benar – benar dapat diproduksi. Ini adalah pengujian manufakturabilitas. Penggujian ini juga memberikan kesempatan kepada staf operasi untuk emngembangkan alat yang cocok, prosedur pengendalian kualitas, dan pelatihan personel untuk memastikan bahwa produksi dapat dimulai dengan sukses. Akhirnya ketika produk dinilai dapat dipasarkan dan diproduksi, manajemen lini akan mengambil alih tanggung jawab.
Untuk memastikan bahwa transisi dari pengembangan ke produksi berjalan sukses, beberapa manajer perusahaan menunjuk manajer proyek; yang lainnya menggunakan tim pengembangan produk. Kedua pendekatan memungkinkan dibawanya sejumlah besar sumber daya dan keahlian untuk memastikan kepuasan produksi dari sebuah produk yang masih dalam aliran. Pendekatan ketiga adalah integrasi pengembangan produk dan penataan produksi. Pendekatan ini memungkinkan perubahan sumber daya yang mudah antara kedua organisasi ketika perubahan dibutuhkan. Tugas manajer operasi adalah membuat transisi dari R&D ke produksi berjalan mulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar