Pemilihan
Barang dan Jasa
Dasar keberadaan sebuah organisasi
adalah barang atau jasa yang disediakannya untuk masyarakat. Produk-produk yang
hebat adalah kunci kesuksesan. Strategi produk apa pun yang
kurang unggul dapat membahayakan perusahaan. Untuk memaksimalkan potensi kesuksesan, banyak perusahaan fokus hanya pada beberapa produk tertentu dan kemudian berkonsentrasi pada produk-produk tersebut.
kurang unggul dapat membahayakan perusahaan. Untuk memaksimalkan potensi kesuksesan, banyak perusahaan fokus hanya pada beberapa produk tertentu dan kemudian berkonsentrasi pada produk-produk tersebut.
Sebuah
strategi produk yang efektif mengaitkan keputusan produk dengan investasi,
pangsa pasar, dan siklus hidup produk (product
life cycle), dan mendefinisakan luasnya lini produk. Tujuan keputusan
produk (product decision) adalah
untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi produk yang memenuhi
permintaan pasar dengan keunggulan kompetitif.
Pilihan Strategi Produk Mendukung
Keunggulan Kompetitif
Terdapat banyak pilihan dalam
pemilihan, pendefinisian, dan perancangan produk. Pemilihan produk adalah
pemilihan barang atau jasa yang akan disediakan bagi pelanggan atau klien.
Pemilihan produk memengaruhi sistem produksi keseluruhan. Ada beberapa strategi
yang dapat digunakan, seperti Low-Cost
Strategy melalui desain produk; perancangan sebuah produk (menu) yang dapat
diproduksi dengan memperkerjakan sedikit tenaga kerja. Rapid Response Strategy untuk
mengubah permintaan pasar. Keputusan produk sangat penting bagi strategi
perusahaan dan memiliki dampak besar bagi keseluruhan fungsi operasi.
Siklus Hidup dan Strategi
Sebagai manajer operasi harus siap
untuk mengembangkan produk-produk baru, mengembangkan strategi baru untuk
produk baru dan produk yang telah ada. Pengujian produk secara periodik perlu
dilakukan karena strategi berubah seiring dengan bergeraknya produk dalam
siklus hidupnya. Strategi produk yang sukses membutuhkan penentuan strategi
terbaik bagi masing-masing produk berdasarkan pada posisinya dalam siklus
hidupnya.
a.
Fase
Pengenalan, karena produk masih menjadi “fine
tune” bagi pasar sehingga memerlukan biaya-biaya yang tidak biasa untuk;
riset, pengembangan produk, proses modifikasi dan perbaikan, serta pengembangan
pemasok.
b.
Fase
Pertumbuhan, desain produk telah mulai stabil dan perkiraan kebutuhan kapasitas
yang efektif sangat dibutuhkan. Penambahan kapasitas atau pemaksimalan
kapasitas yang ada untuk mengakomodasi pertumbuhan permintaan produk akan
dibutuhkan
c.
Fase
Kematangan, ketika sebuah produk matang kompetitor muncul. Produksi dengan
volume tinggi dan inovatif akan dibutuhkan. Memperbaiki pengendalian biaya,
penurunan pilihan, dan pengurangan lini produk akan menjadi langkah efektif
atau penting untuk profitabilitas dan pangsa pasar.
d.
Fase
Penurunan, produk yang sekarat biasanya adalah produk-produk yang lemah yang
membutuhkan investasi sumber daya dan keahlian manajerial. Kecuali
produk-produk sekarat memberi kontribusi unik bagi reputasi perusahaan atau
lini produknya atau dapat dijual dengan kontribusi yang sangat tinggi,
produksinya harus dihentikan.
Analisis Produk Berdasarkan pada Nilai
Analisis produk berdasarkan pada
nilai (product by-value) mengurutkan
produk dalam urutan menurun berdasarkan pada kontribusi uang masing-masingnya
kepada perusahaan. Juga mengurutkan total kontribusi uang tahunan produk
tersebut. Kontribusi produk tertentu yang rendah dalam basis per unitnya akan
terlibat sangat berbeda jika produk tersebut mewakilkan porsi yang besar dalam
penjualan perusahaan.
Laporan analisis produk berdasarkan
pada nilai membantu manajemen dalam mengevaluasi strategi yang mungkin
dilakukan untuk masing-masing produk. Laporan dapat memberi tahu manajemen
mengenai penawaran produk mana yang harus dieliminasi dan mana yang gagal untuk
memberikan alasan bagi investasi selanjutnya dalam penelitian dan pengembangan
atau peralatan modal.
Penciptaan Produk Baru
Karena
produk-produk mati, harus dicabut dan diganti, karena perusahaan menciptakan
sebagian besar dari pendapatan dan laba mereka dari produk-produk baru –
pemilihan, definisi, dan desain produk dilakukan secara terus-menerus.
Pengembangan produk baru yang
agresif mensyaratkan perusahaan untuk membangun struktur internal yang memiliki
komunikasi terbuka dengan pelanggan, budaya pengembangan produk inovatif,
R&D yang agresif, kepimpinan yang kuat, insentif formal, dan pelatihan.
1.
Memahami
pelanggan adalah isu utama dalam pengembangan produk baru.
2.
Perubahan
ekonomis membawa peningkatan level kemakmuran dalam jangka panjang.
3.
Perubahan
sosiologi dan demografi mungkin muncul.
4.
Perubahan
teknologi menyebabkan mungkin.
5.
Perubahan
politik dan hukum membentuk kesepakatan tarif, perdagangan, dan
peraturan.
6.
Perubahan
lain mungkin melahirkan praktik pasar, standar professional, pemasok.
Sistem Pengembangan Produk
Sistem pengembangan produk akan menentukan
tidak hanya kesuksesan produk saja, tetapi juga masa depan perusahaan. Pengembangan produk yang optimal tidak hanya
bergantung pada dukungan dari bagian lain dari perusahaan, tetapi juga pada
integrasi sukses 10 keputusan OM, desain hingga pemeliharaan produk.
Mengidentifikasi produk-produk yang sepertinya akan memperoleh pangsa pasar,
efektivitas biaya, dan meraih keuntungan, namun sangat sulit untuk diproduksi
akan cenderung lebih mengarahkan perusahaan pada kegagalan daripada kesuksesan.
Penyebaran Fungsi Kualitas (QFD)
Merupakan suatu proses untuk
menentukan kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan keinginan pelanggan menjadi
target pasar yang digunakan pada awal proses desain. Salah satu alat QFD adalah
rumah kualitas, sebuah teknik grafis untuk mendefinisikan hubungan antara
keinginan pelanggan dan produk/jasa. Berikut tujuh langkah untuk membangun
rumah kualitas:
1.
Mengidentifikasi
keinginan pelanggan.
2.
Mengidentifikasi
bagaimana barang/jasa akan memuaskan keinginan pelanggan.
3.
Hubungan
keinginan pelanggan untuk berapa banyak produk.
4.
Mengidentifikasi
hubungan antara berapa perusahaan.
5.
Mengembangkan
peringkat kepentingan.
6.
Mengevaluasi
persaingan produk.
7.
Menentukan
atribut teknis yang diinginkan, kinerja Anda, dan kinerja kompetitor melawan
atribut-atribut tersebut.
Mengorganisasikan Pengembangan Produk
Tim pengembangan produk dibebani kewajiban
untuk bergerak dari permintaan pasar akan sebuah produk untuk memperoleh sebuah
kesuksesan produk. Tim biasanya terbentuk dari personel pemasaran,
manufacturing, pembelian, penjaminan kualitas, dan jasa lapangan. Tujuannya
adalah untuk membawa kesuksesan bagi barang atau jasa. Penggunaan tim juga
sebagai perekayasaan konkuren yang menyiratkan lebih cepatnya pengembangan
produk melalui kinerja simultan dan menyiratkan bahwa sebuah tim mewakilkan
seluruh area yang terpengaruh.
Manufakturabilitas dan Perekayasaan Nilai
Kegiatan manufakturabilitas dan
perekayasaan nilai memusatkan perhatian pada perbaikan desain dan spesifikasi
pada tahap penelitian, pengembangan, desain, praproduksi dari pengembangan
produk. Serta menghasilkan peningkatan nilai dengan memfokuskan pada pencapaian
spesifikasi fungsional untuk memenuhi permintaan pelanggan secara optimal.
Peluncuran Desain Produk
a.
Robust Design, sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai
permintaan bahkan dalam kondisi yang tidak menguntungkan dalam proses produksi.
b.
Modular Design, produk yang didesain dalam komponen yang
mudah tersegmentasi. Dapat menambah fleksibilitas dalam cara pemuasan pelanggan
(kustomisasi).
c.
Computer-aided Design (CAD), Penggunaan komputer yang interaktif untuk
mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk.
·
Design for Manufacture and Assembly – DMFA), yang memfokuskan pada efek dari
desain dan perakitan.
·
Standard for the Exchange of Product Data
– STEP; ISO 10303),
memungkinkan informasi produk 3-D diekspresikan dalam sebuah format standar
sehingga dapat dipertukarkan dalam lingkup internasional.
·
Computer-Aided Manufacturing – CAM), penggunaan teknologi informasi untuk
mengendalikan mesin.
·
3-D Printing, Ekstensi CAD yang membangun prototype dan lot kecil.
d.
Virtual Reality, bentuk visual dari komunikasi di mana
gambar menggantikan benda riil, namun tetap memungkinkan pengguna untuk
merespons secara interaktif.
e.
Analisis
Nilai, suatu
tinjauan atas produk sukses yang memberikan andil selama proses produksi.
Analisis nilai ini memberikan peningkatan yang mengarahkan baik kepada produk
yang lebih baik maupun produk yang lebih ekonomis, atau produk dengan dampak
lingkungan yang lebih sedikit. Teknik- teknk dan keuntungan dari analisis nilai
ini sama dengan perekayasaan nilai, meskipun perubahan minor dalam implementasi
mungkin dibutuhkan karena analisis nilai memiliki andil ketika produk sedang
diproduksi.
f. Keberlanjutan dan
Penilaian Siklus Hidup (LCA), Desain produk
mengisyaratkan manajer untuk mengevaluasi opsi – opsi produk. Keberlanjutan
berarti memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi
selanjutnya dalam pemenuhan kebutuhan mereka. LCA adalah evalusi formal atas
dampak lingkungan sebuah produk.
Rangkaian Kesatuan Pengembangan Produk
Ketika
siklus produk memendek kebutuhan akan pengembangan produk yang lebih cepat
meningkat. Kemudian, ketika kecanggihan teknologi produk baru meningkat,
peningkatan juga terjadi pada pengeluaran resiko. Manajer operasi yang
menguasai seni pengembangan produk ini akan terus memperoleh keuntungan pada
pengembangan produk yang lebih lambat. Kecepatan memberikan keunggulan
kompetitif. Konsep ini disebut dengan kompetisi berdasarkan pada waktu.
Kompetisi
berdasarkan waktu lebih penting dari pada membengun produk baru dari awal, maka
beberapa pendekatan dapat digunakan, baik pendekatan internal maupun eksternal.
Perusahaan – perusahaan menggunakan keduanya. Pendekatan eksternal misalnya,
membeli teknologi, membangun joint venture, dan membangun aliansi.
Membeli Teknologi dan Mengakuisisi Perusahaan
Microsoft
dan Cisco Systems adalah contoh perusahaan di ujung tombak tombak teknologi
yang sering kali mempercepat pengembangan dengan mengakuisisi perusahaan kewirausahaan yang telah
mengembangkan teknologi sesuai dengan misi mereka.
Joint
Ventures
Joint
venture berarti perusahaan membangun kepemilikan bersama untuk menghasilkan
produk baru atau mencapai pasar yang baru. Biasanya hanya untuk dua perusahaan
yang membangun entitas baru. Kepemilikan bisa jari 50 – 50 atau salah satu
pemilik bisa jadi menerima bagian yang lebih besar untuk memastikan
pengendalian yang lebih ketat. Joint venture biasanya cocok untuk
mengeksploitasi peluang produk yang spesifik yang mungkin tidak terpusat dalam
misi perusahaan. Joint venture biasanya lebih berhasil ketika resiko telah
diketahui dan dapat dibagi rata.
Aliansi
Aliansi
adalah sebuah kesepakatan kooperatif yang memungkinkan perusahaan untuk tetap
independen, namun mengejar strategi yang konsisten dengan misi individual
mereka.
Pendefinisian Produk
Ketika
barang dan jasa baru dipilih untuk diperkenalkan, mereka harus didefinisikan.
Pertama barang atau jasa yang baik didefinisikan dalam hal fungsinya, yaitu apa
yang dapat dilakukannya. Produk kemudia didesain dan perusahaan menentukan
bagaimana fungsi – fungsi tersebut dicapai. Manajer juga biasanya memiliki opsi
bagaimana produk tersebut akan mencapai tujuan fungsionalnya.
Sebagian
besar item yang diproduksi serta komponen – komponennya, didefinisikan dalam
sebuah gambar, biasanya disebut sebagai gambar perekayasaan. Suatu gambar
perekayasaan menunjukkan dimensi, toleransi, material dan hasil akhir sebuah
komponen. Gambar perekayasaan akan menjadi sebuah item dalam sebuah tagihan
material. Tagihan material mengurutkan hierarki komponen, deskripsinya dan
jumlah masing – masing yang dibutuhkan untuk membuat suatu unit produk.
Keputusan Buat atau Beli
Untuk
banyak komponen produk, perusahaan memiliki opsi untuk memproduksi komponen
sendiri atau membelinya dari ekspernal. Kebutusan untuk membuat atau membeli
membedakan antara apa yang ingin diproduksi oleh perusahaan dan apa yang ingin
dibelinya. Karena variasi kualitas, biaya dan jadwal pengantaran, keputusan
buat atau beli penting bagi pendefinisian produk.
Teknologi Kelompok
Teknologi
kelompok adalah sebuah sistem pengkodean produk dan komponen yang memperinci
ukuran, bentuk dan tipe pemrosesan yang memungkinkan pengelompokan produk –
produk serupa. Hal ini memfasilitasi standarisasi material, komponen dan proses
serta mengidentifikasikan keluarga dari komponen. Ketika keluarga dari komponen
dapat diidenifikasi, kegiatan dan mesin dapat dikelompokan untuk meminimalkan
pengaturan, rute, dan penanganan material. Penggunaan komponen standar dapat
mengeliminasi semua biaya yang terkait dengan desain dan pengembangan produk
baru, yang sama merupakan pengurangan biaya yang sangat besar.
Dokumen Untuk Produksi
Gambar
perakitan menunjukan gambaran jelas suatu produk. Gambar perakitan basanya
adalah gambar tiga dimensi, dikenal sebagai gambar isometrik, lokasi relatif
suatu komponen digambar sesuai dengan hubungannya satu sama lain untuk
menunjukkan bagaimana cara melakukan perakitan suatu unit.
Grafik
perakitan secara sistematis menunjukkan bagaimana suatu produk dirakit.
Komponen yang dibuat, komponen yang dibeli, atau kombinasi keduanya dapat
ditunjukkan dalam grafik perakitan. Grafik perakitan mengidentifikasi poin
produksi dimana komponen mengailr kedalam subperakitan dan akhirnya menjadi
sebuah prooduk akhir.
Lembaran
rute memberikan daftar operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu komponen
dengan material yang terspesifiksi dalam tagihan metrial. Petunjuk kerja adalah
sebuah indtruksi untuk membuat sebuah item tertentu, biasanya pada jadwal
tertentu. Pemberitahuan perubahan
perekayasaan merubah beberapa aspek definisi atau dokumentasi produk, seperti
gambar perekayasaan atau tagihan material. Manajemen konfigurasi
adalah sistem dimana perencanaan dan perubahan konfigurasi produk
diidentifikasi secara akurat dan dimana kontrol dan akuntabilitas perubahan
dipelihara.
Manajemen Siklus Hidup
Manajemen
siklus hiduo adalah sebuah payung dari program perangkat lunak yang berusaha
untuk menyatukan fase desain dan manufaktur produk termasuk mengikat banyak
teknik pendefinisian produk dan dokumentasi untuk produksi. Ide dibalik
perangkat lunak PLM adalah bahwa desain produk dan keputusan manufaktur dapat
dilakukan dengan lebih kreatif, lebih cepat dan lebih ekonomis ketika data
digabungkan dan konsisten.
Siklus
hidup yang lebih pende, produk yang lebih menantang secara teknologi, lebih
banyak aturan terkait material dan proses manufaktur serta lebih banyak isu
lingkungan membuat PLM menjadi sebuah alat yang menarik untuk manajer operasi.
Desain Jasa
Produk
yag ditawarkan oleh perusahaan jasa mulai dari prosedur medis yang haya
meninggalkan bekas luka kecil setelah pembedahan usus bunt, hingga cuci dan
gunting rambut di salon, hingga roti isi yang lezat. Perencanaan jasa sangat
menantang karena mereka memiliki karakter unik dan interaksi pelanggan yang
lebih kuat.
Analisis Jaringan Rantai Proses (PCN)
Analisis
jaringan rantai proses adalah analisis yang memfokuskan pada cara dimana proses
dapat didesain untuk mengoptimalkan interaksi antara perusahaan dan pelanggan.
Deikembangkan oleh Profesor Scott Sampson. Suatu rantai pasokan adalah urutan
langkah yang menyempusnakan kegiatan, misalnya ketika membangun sebuah rumah,
melengkapi SPT, atau membuat roti isi. Jeringan dibangun oleh sejumlah
partisipan.
Masing
– masing partisipan mempunyai domain proses yang mencakup kumpulan kegiatan
yang mereka kendalikan. Kegiatan diatur menjadi tiga wilayah proses untuk
masing – masing partisipan:
1. Wilayah
interaksi langsung mencakup langkah – langkah proses yang mencakup interaksi
antar partisipan. Misal seorang pembeli roti yang berinteraksi dengan penjual
di toko roti.
2. Wilayah
interaksi pengganti (substitusi) mencakup langkah – langkah proses dimana satu
partisipan berperan dalam sumber daya partisipan lain.
3. Wilayah
pemrosesan independen mencakup langkah – langkah dimana pemasok roti isi dan
atau pelanggan roti isi berperan sebagai sumber daya dimana mereka memiliki
kendali maksimum.
Ketiga
wilayah pemrosesan memiliki isu – isu operasi yang serupa, kendali kualitas,
lokasi dan tata letak fasilitas, desain pekerjaan, persediaan dan sebagainya
namun, cara yang tepat untuk menangani isu berbesa untuk masing- masing
wilayah. Operasi jasa hanya ada dalam area interaksi langsung dan pengganti.
Perusahaan yang ingin mencapai ekonomi skala yag tinggi atau memiliki kenadali
lebih besar dalam kegiatan operasional mereka mungkin harus memposisikan kearah
wilayah pemrosesan independen bagi domain proses mereka. Perusahaan yang ingin
memberikan penawaran nilai yang memfokuskan pada kustomisasi harus memposisikan
lebih kearah domain proses pelanggan.
Penambahan Efisiensi Jasa
1. Membatasi
Opsi,
2. Menunda
Kustomisasi,
3. Modularisasi
4. Otomatisasi,
5. Momen
Kebenaran,
Dokumen untuk Jasa
Karena
interaksi pelanggan yang tinggi pada sebagian besar jasa, dokumen untuk
memindahkan produk ke produksi seringkali berbentuk interaksi pekerjaan atua
naskah yang eksplisit.
Penerapan Pohon
Keputusan (Decision Trees) untuk Desain Produk
Pohon
keputusan dapat digunakan untuk keputusan produk baru serta untuk masalah
manajemen lain yang beragam ketika ketidakpastian ditemukan. Pohon keputusan
biasanya membantu ketika terdapat sejumlah keputusan dan berbagai hasil yang
mengarah kepada keputusan selanjutnya yang diikuti oleh hasil lain. Berikut
prosedur untuk membuat pohon keputusan :
1. Memastikan
bahwa semua alternatif yang mungkin dan keadaan alamiahnya ( dimulai dari kiri
ke kanan) disertakan dalam pohon.
2. Hasil
dimasukan ke akhir cabang yang tepat.
3. Tujuannya
untuk menentukan nilaiyang diharapkan disetiap tindakan.
Transisi ke Produksi
Setelah
produk baik barang maupun jasa dipilih, didesain dan diidefinisikan, produk
tersebut telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi fungsional, dan mungkin
menjadi sebuah desain. Sekarang, manajemen harus membuat keputusan apakah
selanjutnya membuat pengembangan san memproduksi atau menghentikan hanya sampai
ide produk. Salah satu seni dalam manajemen adalah mengetahui kapan akan
memindahkan sebuah produk dari pengembangan ke produksi; pemindahan ini disebut
dengan transisi ke produksi.
Ketika
sebuah keputusan dibuat, biasanya terdapat masa uji coba produksi untuk
memastikan bahwa desain benar – benar dapat diproduksi. Ini adalah pengujian
manufakturabilitas. Penggujian ini juga memberikan kesempatan kepada staf
operasi untuk emngembangkan alat yang cocok, prosedur pengendalian kualitas,
dan pelatihan personel untuk memastikan bahwa produksi dapat dimulai dengan
sukses. Akhirnya ketika produk dinilai dapat dipasarkan dan diproduksi,
manajemen lini akan mengambil alih tanggung jawab.
Untuk
memastikan bahwa transisi dari pengembangan ke produksi berjalan sukses,
beberapa manajer perusahaan menunjuk manajer proyek; yang lainnya menggunakan
tim pengembangan produk. Kedua pendekatan memungkinkan dibawanya sejumlah besar
sumber daya dan keahlian untuk memastikan kepuasan produksi dari sebuah produk
yang masih dalam aliran. Pendekatan ketiga adalah integrasi pengembangan produk
dan penataan produksi. Pendekatan ini memungkinkan perubahan sumber daya yang
mudah antara kedua organisasi ketika perubahan dibutuhkan. Tugas manajer
operasi adalah membuat transisi dari R&D ke produksi berjalan mulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar