Pameran seni rupa bertajuk
Memedi Sawah yang ke-IV diselenggarakan di Bentara Budaya Yogyakarta. Pameran
ini secara resmi dibuka untuk umum pada 23 Maret 2019 dan akan berlangsung
hingga 30 Maret 2019.
Adalah Hari Budiono, seniman
dibalik pameran seni rupa ini. Dimeriahkan oleh Sanggar Tari SangArt, Orkes
Keronconk ‘Sakpenake’, Ni Made Purnama Sari, Taksu dan Ikhlas Experience.
Memedi Sawah yang tidak hanya
menampilkan lukisan tetapi juga replika memedi sawah dari bamboo, jerami dan sabut kelapa hingga puisi berjudul Jula-juli Memedi Sawah karya Romo G.P Sindhunata, S.J. Adapun lukisan yang ditampilkan, diantaranya Jula-juli Tahu Garit (2017), Babi Tanah 2019 (2019), Semar Mencari Raga (2019), “Meletus Balon Hijau, Dor! (2018) dan Menggantung Cemas (2018). Selain itu diangkat pula tokoh-tokoh kenamaan Indonesia mulai dari pelaku seni, jurnalis hingga tokoh politik dan negarawan.
menampilkan lukisan tetapi juga replika memedi sawah dari bamboo, jerami dan sabut kelapa hingga puisi berjudul Jula-juli Memedi Sawah karya Romo G.P Sindhunata, S.J. Adapun lukisan yang ditampilkan, diantaranya Jula-juli Tahu Garit (2017), Babi Tanah 2019 (2019), Semar Mencari Raga (2019), “Meletus Balon Hijau, Dor! (2018) dan Menggantung Cemas (2018). Selain itu diangkat pula tokoh-tokoh kenamaan Indonesia mulai dari pelaku seni, jurnalis hingga tokoh politik dan negarawan.
dok. pribadi |
Hadi Budiono mengangkat
keprihatinan dan bencana sosial yang terjadi di Indonesia saat ini, khususnya
menyongsong tahun politik 2019. Ia menggambarkan terorisme, kebencian, fitnah,
hasutan, hoaks di media sosial hingga sikap saling curiga dan intoleran dalam
rupa memedi sawah.
Pameran ini mengajak kita untuk merefleksikan realitas sosial yang
terjadi disekitar kita. Layakkah kita menjadi takut akan teror memedi sawah?
Tidakkah seharusnya kita bersatu dan bersama-sama melawan hoaks, perpecahan,
terror dan keprihatinan dalam bentuk lainnya sebagai wujud cinta bagi Ibu
Pertiwi?
Jula-juli Memedi Sawah karya Romo Sindhunata, S.J |
Warba-warni Ayam Nagari (2018) - Akrilik, 185 x 145 cm |
Menggantung Cemas (2018) - Akrilik, 145 x 185 cm |
Dibuka dengan pembacaan puisi |
Yogyakarta 24 Maret 2019
Emerensia Tangkas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar