When I feel no one cares. He was
there support me. Dinamika hidup membuat aku merasa punya banyak bapak.
Terimakasih untuk bapak ke-3 yang selalu ada setiap kali aku mencari bantuan,
yang selalu menularkan semangat. Terimakasih sudah menginspirasi, banyak
berbagi pelajaran tentang tanggung jawab menjadi anak sulung baik lewat verba
maupun praksisnya. Bahkan beberapa pelajaran yang tidak aku dapat dari bapakku
sendiri. Semoga berbahagia dalam kehidupan yang abadi bersama Dia Mpunya
Kehidupan, semoga kelak kita boleh berjumpa kembali. Doaku selalu menyertai.
|
sumber : Doc priadi keluarga Setya Wiyata |
“Hallo, dimana?”
“di Halte depan RS. Umum”
“kerumah aja, naik becak nanti
pakde anter.”
Mungkin puluhan kali percakapan
semacam itu kami ulangi, ya! Percakapan antara aku dan bapak ke-3 ku, ia yang
selalu ada tiap aku butuh ditengah kesibukannya. Ia yang selalu peduli setiap kali aku merasa tak
ada seorang pun memperdulikanku, saat ibuku sibuk dengan kehidupannya, bahkan
saat aku berseteru dengan bapakku sendiri.
Namanya Bapak Martinus Eddy
Sunarto Broto, biasa ku panggil pakde Edi, seorang guru kimia di SMA Xaveris
Pringsewu, yang setelah pension sibuk mengurus koperasi dan mengurus sawah yang
dia bilang adalah hiburan ditengah komunitasnya. Sosok yang selalu memberi
pelajaran, bahkan untuk hal-hal yang sederhana. “kas pancoran tu!” saat kami
ada di Jakarta. “Ini namanya pantai utara, banyak bangau disini, lagi musimnya.”
Saat kami berada di Indramayu. “Ini kampusnya Mbak Gistha, seberangnya kampus
Atmajaya.” Saat kami berada di Jogja. Ia banyak berbagi hal yang sebenarnya aku
sendiri pun sudah tahu. Hanya sosok ini juga yang sering kali, berhenti saat
melihat aku di pinggir jalan hanya untuk memberiku selembar Rp. 50.000,-
sampai-sampai teman-temanku bilang; “kamu udah kayak cewek bayaran aja, bagi
duitnya! Tak jarang mereka nyeletuk begitu.
|
Bapak Edi Sunarto (paling kiri) foto diambil pada tahun 2013 di Puncak Merapi, lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) mbak Gistha sepupuku, anak bungsu dari Pak Edi. |
Tapi lebih berharga dari semuanya
itu, ia kerab memberi kalimat-kalimat yang tak mungkin terlupakan. Seperti saat
kami terakhir berjumpa sekitar satu bulan yang lalu di kamar kostku, Pakde datang
bersama Budhe Bangun. “Kuliahnya lancar kan?” “Anak pertama itu tanggung
jawabnya gedhe. Harus bisa memberi contoh untuk adik-adikmu. Biar jadi motivasi
buat mereka.” “Sekarang harus berani menderita, harus ngerti keadaan orang tua,
harus mau nahan pengen ini-itu.” “Pakde dulu juga gitu.” Mungkin salah satu
penyebab dia menjadi salah satu orang terdekatku juga karena kesamaan nasib,
kami sama-sama sulung dan harus berjuang.
Tentu tidak ada manusia yang
sempurna, pelajaran luar biasa yang aku dapat bukan hanya dari nasehat-nasehat
yang ia berikan. Bahkan dari kekurangan dan kesalahan yang pernah ia perbuat,
menjadi refleksi sendiri untukku. Ia yang sejak kecil sering membawa aku
sebagai anaknya, kemanapun. Semua keluarga dan kerabat Setya Wijata pasti merasa sangat kehilangan, terlebih karena ini sangat mendadak.
Dan hari ini 09 Juni 2017, aku
kehilangan salah satu sosok yang paling peduli dihidupku. Tepat pukul 12.50 WIB
bapak menelfon saat aku di kampus mengejutkanku dengan kabar lelayu; "Kas, mau ngabarin tadi pakde ngidul (ke rumah mbah) sesak napas, bapak bawa ke RS. Mitra tapi udah nggak ketolong. Keluarga di Jogja gimana ya? Mbak Gistha baru berangkat ke Jogja kemaren sore." Mendengar kalimat itu, tentu berat, sontak dadaku ikut sesak dan air mata sudah tak tertahankan. Selamat jalan Pakde, Pakde selalu
punya tempat spesial di hatiku. Tangkas Percaya setelah ini pakde akan
berbahagia dalam kehidupan kekal bersama Bapa di surga, sebab doaku kan selalu
menyertai. Minggu depan kita ketemu di rumah baru pakde ya :)
Rest in Peace.
(Depok, Sleman 09 Juni 2017)
Untuk Pakde tercinta,
Dari Tangkas Emerensia
|
His most favorite-routine cuddling pose, since I was a baby until now
becoming a 25-year-old young lady. The best cuddling ever in my life. - Gistha- |
|
Doc : pribadi |
|
doc : SMA Xaverius Pringsewu |
|
Doc : Chatarina Ema |
|
Doc : pribadi |
|
Doc : pribadi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar