TEKS BERJALAN

EMERENSIA TANGKAS: SAYA PANCASILA. READINESS AND SACRIFICE

Kamis, 23 Februari 2017

Boleh Yudha Berjumpa Sebentar Saja?

Boleh Berjumpa Sebentar Saja?

Ia berlari menuju halaman rumah  berharap ada yang dijumpai namun tepat pda langkh ke tujuh sebatang kayu menghalangi langkahnya, ia pun terjatuh, lalu menangis. Berlari pula sosok ibu usia kepala lima menghamprinya, mengulurkan tangan lalu menggendonya. Ya ia masih berusia 3 tahun.
“Ibu kok nggak pulang-pulang budhe? Kerjanya lama bener, Yudha pengen ketemu” ucap anak itu.
Sambil tersenyu wanita 52 tahun itu berkata; “Nanti pasti pulang, ibu lagi kerja, dia baik-baik aja.  Yudha sama mbak Lara sekolah dulu yang rajin, nanti kalo ibu pulang Yudha udah jadi anak pinter.”
Usianya baru tiga tahun, tapi dia anak yang berbeda, penuh semangat dan ceria. Ia kembali bermain, mengayuh sepeda roda tiga sekuat tenaga. Dengan tubuh bulat dan tak terlalu tinggi ia menjadi anak terkecil dintara dua teman yang kerab bermain sepeda dengannya, Itto dan Cia, selain memang karna usianya yang paling muda.

“Yudha.. pulang dek mandi.” Panggil bapak, dari jauh mbak Lara menghampiri,

Minggu, 12 Februari 2017

Manusia dan Dharma

Sumber : Instagram emerenst9. In frame : Emerensia Tangkas

Hidup itu menyenangkan sekaligus menyedihkan
Sifatnya paradoksal
Ada yang jalannya mulus
Ada yang harus terseok-seok
Ada yang harapannya terlaksana
Ada yang harus pupus lalu mati

Hidup itu elok
Bagi mereka yang menikmati pagi yang cerah
Setelah terbangun dari mimpi yang indah
Namun hidup itu perih

Selasa, 07 Februari 2017

Hidup adalah Anugerah, termasuk “penderitaan” dimana penderitaan adalah bagian dari hidup.

Dalam hidup banyak kita lalui dinamika ada suka ada duka yang telah menjadi paket dalam satu kesatuan. Sering kali saat bertemu kebahagiaan kita lupa bersyukur tapi begitu berjumpa dengan masalah kita begitu mudah mengeluh, menangis itu manusiawi tapi pesanku; jangan sampai kita tenggelam dalam kesedihan lalu melupakan bahwa kehidupan adalah anugerah dari Sang Pencipta.

sumber: Google.com

Aku gadis berusia 18 tahun, nampaknya begitu sombong membicarakan tentang hidup. Mungkin anda bertanya “tahu apa anak 18 tahun tentang hidup?”