Sedikit yang bisa kami bagikan, namun banyak sekali yang kami peroleh. Pembelajaran apa yang lebih berharga dari pembelajaran tentang kehidupan?
Setahun berlalu kami kembali lagi ke Boro, Kulon Progo, D.I.Y. 12 Mei yang lalu, bertepatan dengan hari panggilan saya berangkat dari Jogja bersama 111 teman lainnya menuju Panti Asuhan Putri Brayat Pinuji.
Atas rekomendasi seorang sahabat Benedictus Yoga Pradana, sebelumnya panitia mengunjungi PA ini lalu memutuskan untuk merayakan hari jadi HMPSM, himpunan tempat kami bernaung, bertumbuh, berbuah dan saling menumbuhkan diluar kegiatan perkuliahan.
Panti Asuhan ini dirintis pada tahun 1930 oleh Rm. J.B Prenthaler, SJ, Pastor berkebangsaan Autria sebagai seorang misionaris pertama di Boro dan sekitarnya. Adik-adik Brayat Pinuji berasal dari berbagai pulau di nusantara dengan aneka macam agama, suku dan bahasa. Mayoritas masalah yang mereka hadapi adalah seperti: broken home, yatim puatu ekonomi lemah, anak dari hubungan luar nikah dan masalah sosial lainnya. Saat ini ada 70 anak di bawah naungan PA Brayat Pinuji, dengan rentang usia pra sekolah hingga perguruan tinggi, didominasi usia sekolah menengah pertama. Panti ini juga merawat adik-adik putra sampai mereka memasuki usia kelas 1 sekolah dasar dan setelah itu mereka akan dipindahkan ke Panti Asuhan Putra Sancta Maria yang tahun lalu kami kunjungi. Lokasinya hanya berjarak kurang lebih 150 meter.
Kegiatan Bakti Sosial ini bertema "Creating Smile with Our Hands". Kami berangkat dari Jogja pukul 08.05 bersama-sama, setelah itu acara dibuka dengan doa lalu jargon. "Baksos HMPSM 2019 .. Berbagi Senyum dengan Sesama". Tika dan Andre (Acin) sebagai MC mengintruksikan untuk teman-teman dari HMPSM dan adik-adik dari PA Brayat pinuji untuk berbaur. Dilanjutkan dengan sambutan pertama oleh saya sendiri, lalu oleh ketua HMPSM Andro, dan oleh Sr. Corry, OSF.
Sr. Corry, OSF adalah suster kepala dari PA ini, berbincang sebentar dengan suster ini rasanya saya teringat pada figur yang tidak asing. Beliau mengingatkan saya pada Bunda Maria, melalui ceritanya saya melihat kebijaksanaan, hati yang lembut dan penuh kasih sayang memancar dari pribadinya. Sr. Corry sangat dekat dengan Nathan, Natasha, Jasmine dan Ara. Mereka adalah adik-adik usia prasekolah yang sudah tinggal dipanti sejak bayi. Ya wajar saja, hanya ada dua suster dari Kongregasi OSF Semarang yang bertugas merawat adik-adik di PA ini, bersama Sr. Corry tinggal pula Sr. Alfonsa, OSF. Sayang, pada saat kunjungan kami Sr. Alfonsa sedang mengisi kegiatan retret. Di panti ini juga ada beberapa ibu yang membantu di dapur dan bagian administrasi, salah satunya mbak Vicky yang menjadi nara hubung kami.
Setelah sambutan, persembahan kulintang dari adik-adik panti membawakan lagu selamat ulang tahun, lalu dua penampilan dance dari adik-adik juga. Dilanjutkan dengan games yang dipimpin Tika dan saya sendiri. Rasanya seperti Deja Vu, mengingatkan saya pada masa dimana dulu sering membantu menjadi Tim Minggu Gembira dan Remaka di Paroki, mengingatkan pula pada masa saat menjadi MC kegitaan ziarah sekolah, retret, weekend walk dan sebagainya. Games kali ini tidak terlalu menguras tenaga, karna game tanpa properti, indoor hanya bertujuan untuk mencairkan suasana, mungkin lebih cocok bila disebut ice breaking. Game pertama adalah benar salah lalu dilanjutkan dengan game pagi, siang, malam. Kami telah menyediakan beberapa bingkisan hadiah khusus untuk adik-adik di PA Brayat Pinuji. Tidak lupa yang menjadi andalah saya, battle tepuk semangat dan tepuk salut.
Setelah game selesai dilanjutkan dengan prosesi pemotongan kue sebagai simbol hari jadi HMPSM, ada dua adik PA yang memimpin doa harapan, pembagian roti dan dilanjutkan dengan makan siang bersama-sama diiringi lagu dari Pak Santoso sebagai organis dan sumbangan suara dari teman-teman. Dilanjutkan dengan menyerahan parcel simbolis, pembagian hadiah ala Pak Jokowi, pembagian snack ulang tahun dan doa. Kegiatan ini berlangsung selama tujuh jam, pukul 15.00 kami kembali ke Jogja.
Sedikit yang bisa kami bagikan, namun banyak sekali yang kami peroleh. Pembelajaran apa yang lebih berharga dari pembelajaran tentang kehidupan? Secara pribadi nilai yang saya peroleh dari kunjungan ini adalah bahwa setiap pertemuan kita dengan siapapun, dalam perziarahan hidup di dunia ini adalah sebuah pelajaran. Setiap peristiwa menyimpan makna, mungkin tidak saat ini, kelak kita akan memahami setelah merefleksikannya. Beatrisia Suci Karniman Telaumbania, adik kelas 1 SD yang biasa saya panggil mbak Suci, satu diantaranya yang mengajarkan saya untuk bersyukur atas perjalanan hidup keluarga saya. Tuhan itu baik, Ia memeluk kita melalui orang-orang pilihan yang dikirimkan untuk membantu setiap permasalahan hidup kita.
Adik-adik di Brayat Pinuji mengajarkan kami untuk bersyukur atas rahmat keluarga yang senantiasa mendampingi hingga saya dan teman-teman duduk di bangku perkuliahan. Kesempatan yang boleh kami peroleh dari keluarga, yang mungkin tidak diperoleh adik-adik di PA. Namun keceriaan dari wajah-wajah mereka justru yang menjadi penghiburan bagi kami ditengah lelahnya proses perkuliahan. Saya percaya, ada sisi kehidupan yang memberi pembelajaran berharga bagi adik-adik PA yang mungkin tidak kami dapatkan, tapi kita semua bisa ikut merasakannya ketika kita mau 'melihatnya lebih dekat'.
Saya dan teman-teman berterimakasih untuk semua pihak yang telah berkontribusi pada kegiatan Bakti Sosial ini, semoga rahmat Tuhan menyertai anda sekalian. Dan semoga dalam keadaan apapun kita semua dapat berbagi dan menjadi berkat bagi sesama.
"Kita berpikir pekerjaan kita seperti sebuah tetesan air di tengah samudera, tetapi samudera akan berkurang karena ada setetes air yang hilang. Keajaiban bukan karena kami melakukan pekerjaan itu, tetapi bagaimana kami semua dapat bersuka cita melakukan pekerjaan tersebut". (Ibu Theresa dari Calcuta)
Tidak hanya pada hari pelaksanaan, proses dibalik terselenggaranya kegiatan ini memberi stilumi luar biasa yang menuntun saya pada kematangan secara pribadi. Memahami setiap pribadi unik panitia dan semua pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan ini. Bila ibarat warna setiap orang memancarkan berbagai macam spectrum warnanya sendiri. Terimakasih untuk ke-22 teman-teman dan adik-adikku, panitia baksos. Bakti Sosial ini adalah wadah untuk belajar. Kita semua belajar dan saling memberi pelajaran. Menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, maaf bila karena kelemahan dan keterbatasan, saya belum bisa membimbing teman-teman dengan baik. Maaf bila kadang saya ramah, marah, jutek, bawel, ngegassan, suka maksa. Tapi sesungguhnya dilubuk hati saya yang terdalam, saya sayang sama teman-teman semua, masing-masing dari kali punya tempat tersendiri di hati saya. Terimakasih untuk pembelajarannya dan semoga sukses untuk kita semua. God bless you guyss.
Ujub secara umum dari kunjungan ini adalah ungkapan syukur atas hari jadi Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen (HMPSM) Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Ujub secara pribadi adalah ungkapan syukur atas rahmat 21 tahun usia yang Tuhan berikan pada saya.
Semoga kelak bisa berjumpa kembali,
Salam cium dan peluk untuk adik-adik di PA Brayat Pinuji :)
source : Youtube chanel HMPSM FBE UAJY (Bakti Sosial HMPSM FBE UAJY 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar